Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Reksa Dana: Tips Agar Hasil Maksimal

Reksa dana adalah instrumen investasi yang terjangkau, karena hanya dengan uang sebesar Rp100.000, seseorang sudah bisa punya kesempatan untuk memilikinya. Namun, bukan berarti Anda dapat asal-asalan membeli reksa dana.
Edukasi dalam investasi reksa dana/www.sam.co.id
Edukasi dalam investasi reksa dana/www.sam.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Reksa dana adalah instrumen investasi yang terjangkau, karena hanya dengan uang sebesar Rp100.000, seseorang sudah bisa punya kesempatan untuk memilikinya. Namun, bukan berarti Anda dapat asal-asalan membeli reksa dana.

Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia menargetkan dana kelolaan industri reksa dana pada 2017 nanti bisa mencapai Rp1.000 triliun dengan total 5 juta investor.

Nah, apakah Anda telah  tergolong sebagian investor yang telah memiliki reksa dana? Atau baru berencana membeli reksa dana?

Investasi pada instrumen reksa dana perlu memperhatikan beberapa hal agar dapat mencetak hasil yang maksimal. Menurut Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto hal pertama yang harus ditentukan sebelum berinvestasi pada reksa dana adalah apa tujuan yang ingin Anda capai melalui investasi tersebut . Jika sudah mengetahui tujuannya, maka akan mudah dalam memilih jenis reksa dana.

“Jadi harus tahu tujuan dulu sebelum membeli reksa dana,” katanya kepada Bisnis.

Jika tujuan yang Anda miliki tergolong tujuan jangka pendek atau harus dicapai dalam jangka kurang dari setahun, pilihlah jenis reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah reksa dana pasar uang memiliki sifat likuid atau mudah dicairkan serta risikonya sangat rendah. Dengan begitu, saat dibutuhkan akan lebih mudah dalam memperoleh dananya.

Reksa dana jenis ini cocok untuk dipakai sebagai alat bantu mencapai tujuan seperti mengumpulkan dana liburan untuk tiga bulan ke depan. Bayangkan jika mengumpulkan dana liburan untuk waktu yang tak lama lagi melalui reksa dana saham yang punya risiko lebih tinggi, bisa jadi saat dana dibutuhkan, saham sedang turun sehingga dana yang diinvestasikan justru berkurang nilainya. Tujuan berlibur pun bisa berantakan hanya karena salah memilih jenis reksa dana.

Selanjutnya, jika Anda memiliki tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun, pilihlah reksa dana pendapatan tetap. Contoh yang dimaksud misalnya akan menikahkan anak dua tahun mendatang.

 

Sementara untuk tujuan yang harus dicapai dalam tiga hingga lima tahun mendatang, pilihlah reksa dana campuran. Risiko reksa dana ini tidak setinggi reksa dana saham. Cocok dijadikan alat untuk mempersiapkan biaya sekolah anak-anak dalam beberapa tahun mendatang.

Nah, reksa dana saham cocok untuk tujuan jangka panjang atau di atas lima tahun seperti membiayai kuliah anak atau mempersiapkan pensiun. Reksa dana jenis ini tidak mengejar likiditas namun mengoptimalkan hasil. Reksa dana saham ini punya risiko paling tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya namun juga punya potensi hasil paling tinggi.

Selain itu, agar dapat mencetak hasil yang maksimal, perhatikan pula cara Anda dalam menyetorkan uang untuk investasi reksa dana.

Seseorang bisa saja membeli reksa dana sekaligus dalam jumlah besar. Namun, menurut Eko hal tersebut lebih berisiko dari pada mereka yang memilih berinvestasi reksa dana setiap bulan atau maupun berinvestasi secara bertahap.

Investasi reksa dana setiap bulan maupun dengan cara bertahap justru memperkecil risiko karena jumlah uang yang masuk tidak sekaligus besar. Artinya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tak lama setelah memutuskan berinvestasi, jumlah uang yang terkena dampaknya pun tidak besar.

Jika memutuskan sekaligus berinvestasi reksa dana dalam jumlah besar, dia berpesan untuk membekali diri dengan pengetahuan terlebih dahulu.

Berdasarkan catatan Bisnis, data APRDI juga memperlihatkan dana kelolaan reksa dana per Desember 2014 baru mencapai Rp240 triliun dengan jumlah investor baru mencapai sekitar 400.000.Tak ada salahnya jika Anda mulai menjadi investor reksa dana!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper