Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beli Reksadana untuk Pendidikan Anak?

Apakah Anda pernah terpikirkan jika total biaya pendidikan seorang anak dapat mencapai satuan miliar? Bagaimana Anda mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak? Salah satu instrumen investasi yang cocok untuk membantu dalam menyiapkan dana pendidikan anak adalah reksadana.n
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Apakah Anda pernah terpikirkan jika total biaya pendidikan seorang anak dapat mencapai satuan miliar? Bagaimana Anda mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak? Salah satu instrumen investasi yang cocok untuk membantu dalam menyiapkan dana pendidikan anak adalah reksadana.

Sebuah survei memperlihatkan seorang bayi di Malang yang lahir pada 2015, kelak membutuhkan dana pendidikan dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga menempuh kuliah jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama di Malang sebesar Rp1,76 miliar. Dana pendidikan tersebut mencakup SPP dan uang pangkal.

Menurut Senior Advisor OneShieldt Financial Planning Pandji Harsanto, para orang tua yang ingin menyiapkan dana pendidikan anaknya dapat ‘memarkirkan’ uangnya terlebih dahulu pada instrumen investasi, salah satunya di reksa dana saham. Instrumen investasi ini cocok untuk digunakan mencapai tujuan keuangan jangka panjang yaitu lima tahun ke depan, termasuk dana pendidikan anak. Reksa dana saham dikenal sebagai jenis reksadana yang punya potensi imbal hasil paling tinggi, tetapi risikonya besar.

Jika Anda mulai mempersiapkan dana pendidikan anak saat usianya bahkan belum genap tahun, berarti dana pendidikan mulai dari jenjang TK baru dibutuhkan lima tahun ke depan. Instrumen investasi lain yang cocok untuk tujuan jangka panjang antara lain adalah saham, namun instrumen jenis ini membutuhkan kemampuan analisa yang lebih.

Untuk reksadana saham, imbal hasilnya rata-rata mencapai 20%. Bagaimana gambaran berinvestasi pada reksadana saham untuk dana pendidikan anak? Jika menggunakan hasil survei di atas, orang tua dapat berinvestasi sekaligus (lump sum) sebesar Rp131,37 juta di reksa dana saham untuk mengejar semua kebutuhan yang mencapai Rp1,76 miliar tersebut. Atau, berinvestasi sebesar Rp31,99 juta per tahun, atau investasi bulanan sebesar Rp2,16 juta.

“Apabila orang tua terasa berat untuk berinvestasi Rp2,16 juta per bulan, alternatif lainnya dengan mengejar kebutuhan uang pangkal saja,” kata Pandji kepada Bisnis, Jumat (20/11).

Lewat siasat ini, untuk membayar kebutuhan SPP nantinya dapat ‘berharap’ pada peningkatan penghasilan orang tua.

Dari hasil survei, jika anak lahir pada 2015 maka total kebutuhan uang pangkal dari TK hingga kuliah di universitas ternama di Malang jurusan kedokteran mencapai sekitar Rp1 miliar. Orang tua dapat menginvestasikan sekaligus Rp63,75 juta atau secara tahunan Rp15,15 juta dan bulanan Rp1 juta.

Alternatif lainnya jika dana sebesar Rp1 juta masih terasa berat, orang tua harus memrioritaskan kebutuhan yang paling ‘jauh’ yaitu biaya kuliah. Untuk total biaya kuliah-SPP dan uang pangkal-saja membutuhkan dana Rp1,25 miliar. Investasikan Rp679.607 per bulan ke dalam reksa dana saham, atau Rp10,89 juta per tahun. Jika ada dana, investasi sekaligus sebesar Rp52,1 juta untuk persiapan dana kuliah, biarkan berkembang di reksa dana saham.

Orang tua harus menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin misalnya sejak seorang ibu memasuki masa kehamilan, setelah seorang ibu melahirkan, atau saat baru menikah. Bahkan, tak masalah seseorang yang masih lajang mengumpulkan dana pendidikan untuk anaknya kelak, asalkan tujuan keuangan yang prioritas sudah terpenuhi. Semakin cepat melakukannya, semakin kecil ‘modal awal’ yang dikeluarkan orang tua.

Sayangnya, tak semua orang tua sudah terpikirkan akan dana pendidikan anaknya saat si anak baru lahir atau bahkan masih berada di perut sang ibu. “Ya, perencanaan keuangan itu menyangkut hal-hal penting dalam kehidupan tapi tidak mendesak, akibatnya sering menunda untuk melakukannya,” katanya kepada Bisnis.

Pandji menyarankan agar para orang tua menghitung dengan baik terlebih dahulu kebutuhan dana pendidikan anak sebelum memutuskan membeli suatu produk keuangan. Jadi, orang tua yang memutuskan berinvestasi untuk persiapan pendidikan anaknya, harus  melakukan survei terlebih dahulu.

Dari survei tersebut orang tua akan mengetahui berapa biaya SPP serta uang pangkal yang diperlukan sang anak dari jenjang TK hingga kuliah. Besaran dana pendidikan saat ini tentu akan membengkak beberapa tahun mendatang, dengan rata-rata inflasi dana pendidikan per tahun mencapai 10%-15%. Dengan angka inflasi sebesar itu, hitung pula estimasi kebutuhan dana pendidikan anak saat diperlukan kelak. Mulailah menghitung kebutuhan lima tahun mendatang atau saat anak memasuki usia TK.

Berinvestasi lewat reksa dana saham untuk dana pendidikan anak jauh lebih menguntungkan ibandingkan mmenbung bukan? Jika orang tua kesulitan dalam menghitung kebutuhan dana penddikan anak, tak ada salahnya meminta bantuan jasa perencana keuangan. Atau gunakan aplikasi financial calculator yang saat ini mudah didapatkan oleh pengguna telepon pintar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper